GA BUTUH PORORO
by Zeng Wei Jian
Pramono Anung-Rano “Doel” Karno resmi diusung PDIP. Akronimnya “Pororo”. Ga nyambung ih. Blending politikus & aktor. Tua-tua. Old school. Ga relevant for the new age.
Rano Karno tenar di masa silam. Gen X masi kenal. Tapi ga punya pengaruh di Generasi milenial & Gen Z.
Dia ngetop di Sitkom “Si Doel Anak Sekolahan”. Anak sopir oplet yang ditaksir 2 cewe tajir & cantik. Yang bener aja. Unrealistic. Ngimpi. Hayalan.
Ayahnya orang Bonjol Sumbar. Perna tinggal di Tebing Tinggi. Tiba-tiba Rano Karno jadi tokoh Betawi. Agaknya di tangan “Pororo”, Jakarta akan gitu-gitu aja. Sekali pun ga serusak zaman Anies Baswedan.
Banyak Artist akhirnya nyebur ke dunia politik. Saat ga laku lagi. Menua & gembrot. Tapi tetap harus makan.
Volodymyr Zelenskyy, ex Komedian, jadi President Ukraine. Sulut perang dengan Rusia. Jatuh banyak korban. Neoclassical painter Jacques-Louis David jadi Pemimpin French Revolution. Dia vote eksekusi King Louis XVI and Queen Marie Antoinette.
Alan Greenspan dulunya clarinetist dan saxophonist profesional. Touring ke sana-sini bareng band tari. Akhirnya dia sadar ada banyak duit di dunia bisnis. Dia mati-matian belajar ekonomi & berhasil jadi the Chair of the Federal Reserve from 1987 to 2006.
Jakarta ga butuh Popularitas Rano Karno & Pengalaman politik Pramono Anung. Sayangnya mayoritas massa ga bisa distinguish between acting or athletic ability and fitness for governance.
Cuma Ridwan Kamil & Suswono yang bisa revitalize the community. Arsitektur adalah higher art. Dengan sentuhan akademik. Plus pengalaman birokrasi. Jadi bureaucracy of politics and the creation of art.
Ridwan Kamil berani punya agenda menjadikan Jakarta lebi bagus dari Singapore. Sama kaya Ahok. Dia bukan sekedar aktor film irasional yang jual mimpi muluk.
Dia menyerupai Mir-Hossein Mousavi. Seorang arsitektur yang menjadi Perdana Menteri Iran. Dari Era Zahiliyah Sutiyoso sampe Heru Budi, Jakarta ga ada indah-indahnya. Semoga di tangan seorang arsitektur, Jakarta bisa lebih indah & nyaman buat tempat hidup.
THE END