Pameran Lukisan ‘UNITY’: Kolaborasi Maestro dan Pelukis Muda

0
146
Pameran Lukisan 'UNITY' (Foto: Istimewa)

Pameran Lukisan ‘UNITY’: Kolaborasi Maestro dan Pelukis Muda

PRIBUMINEWS.CO.ID – Bandung – Komunitas Lingkaran Circle Community Art and Culture Managementmenggelar pameran lukisan bertajuk “UNITY” – Art Project 2024. Acara ini akan berlangsung dari 7 hingga 21 September 2024 di Sangkuriang 6 Gallery, Bandung. Acara akan dibuka secara resmi oleh budayawan ternama, Taufan S. Chandrnegara, pada Sabtu (7/9/2024).
Pameran ini menyuguhkan karya-karya luar biasa dari maestro seni lukis Indonesia serta pelukis kontemporer dan anggota komunitas. Para maestro yang terlibat termasuk Affandi, Ahmad Sadali, Amrus Natalsya, Arie Smit, Barli Sasmitawinata, Hendra Gunawan, Jeihan, Kartika Affandi, Muhtar Apin, Nana Bana, Popo Iskandar, R. Tohny Joesoef, Rudiat, dan Wahdi Sumanta. Karya-karya pelukis lainnya yang juga dipamerkan adalah Ahmad Dahlan, Diyanto, Dj. Rachmansyah, Supriatna, John Martono, dan Taat Joeda.

Dalam pameran ini, kamu juga akan menemukan karya-karya pelukis anggota komunitas seperti Andi Sopiandi, Asgun Asep Gunawan, Bambang Harsito, Choiri, Enceng Bosas, Hamdani, Harry Darwin, Heriana, Mohammad Sobirin, Moya K. Kamaruddin, Muhamad Nur, dan Tedy Osman. Selain itu, turut berpartisipasi juga pelukis undangan khusus dari berbagai daerah seperti Ambarsari Sulistyawati, AR Tanjung, Budhiantini Bagyo, Carsila, Dipo Andi, Eddy Hermanto, Ghulam Gurat Sopiandi, Iwan Koeswanna, Lilik Subekti, Liza Arne, Nanda Buana, RK Santang, Saepul Bahri, Sigit Wicaksono, dan Toni Fatoni.

Kurator dan Penulis: Aendra Medita MMG akan membimbing pameran ini dengan mengulas perjalanan seni lukis Indonesia dari periode klasik, modern, hingga kontemporer. Aendra Medita menekankan pentingnya menghargai nilai estetik yang telah dicapai oleh seniman-seniman terdahulu dan bagaimana karya-karya mereka masih relevan hingga saat ini.

“Segala aspek warna atau apapun gayanya yang dihasilkan dari teknik tanpa dipengaruhi apapun adalah bentuk keragaman yang bukan sekadar nilai estetika biasa. Kita tak usah lagi menyepelekan nilai estetik yang sudah dicapai para pendahulu seniman lukis itu karena mereka yang telah banyak menorehkan sejarah bahwa perjalanan seni lukis Indonesia telah banyak sosok lahir dalam dunia lukis Indonesia yang mendunia,” ujar Aendra Medita

Nama-nama besar seniman maestro sekadar menyebut nama seperti Raden Saleh, S.Sudjojono, Hendra Gunawan, Affandi, Ahmad Sadali, Basuki Abdullah, Barli Sasmitawinata, Sri Hadi, Jeihan, Moctar Apin, Roediyat dan masih banyak lagi maestro ternama. Karya para perupa yang telah mendunia itu telah banyak representasi Indonesia di dunia.

Perjalanan jam terbang mereka menjadi tolok ukur baik dari cara pandang konsep dan nilai estetik yang tertanam dalam pencatatan utama seni lukis Indonesia dan dunia,”jelasnya.

Dalam konteks itu ada sebanyak 60 karya yang di pamerankan yang menjadi ekspresi kekaryaan dan tergabung dalam yang di kemas oleh Komunitas Lingkaran yang diketuai oleh Moya K.Kamaruddin Saya selaku ketua pelaksana Acara Pameran Lukisan Komunitas Lingkaran dengan tema “UNITY”, menyambut baik dan memberikan apresiasi bagi semua yang terlibat atas terselenggaranya acara ini.

“Konsep dan tema pameran lukisan ini dekat dengan semangat kebersamaan dan persatuan yaitu “Spirit yang Kuat” dari Bandung, yang mengingatkan bahwa proses persatuan harus senantiasa hadir. Persatuan yang menjadi segala dasar dari jati diri bangsa. Kita memerlukan rasa bersama dalam mencari dan menjalankan kehidupan. Kebersamaan yang sangat diperlukan untuk selalu bersatu menjadi bangsa yang kuat,” ujar Moya yang juga pelukis.

Eksplorasi yang dikembangkan agar terjadi kolaborasi antara karya-karya seniman kini dan karya seniman maestro yang terpajang bersama, tak terputus keterkaitannya dari dahulu hingga kini. Dalam pameran ini terpajang karya-karya yang mempertemukan corak impresionis, abstrak, surealis, dan realis.

“Sehingga dalam pameran ini ada pencapaian artistik karya-karya yang berada pada trans-spiritual dalam hal tak membedakan madzhab Kontemporer-Post Modernis. Karya-karya yang dipamerkan ini memang memperkenalkan ruang seni rupa yang luas dan estetik,”ungkapnya.

Tema “UNITY” mencerminkan semangat kebersamaan dan persatuan, yang diharapkan dapat mempersatukan berbagai aliran seni lukis seperti impresionis, abstrak, surealis, dan realis. Pameran ini juga merupakan hasil kolaborasi antara seniman maestro dan pelukis muda, menampilkan 60 karya yang menggambarkan kekayaan dan keragaman seni lukis Indonesia.

Acara ini juga akan dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni, termasuk penampilan Kecapi Suling Srangenge Grup, Monolog Hermana HMT dalam “Pledoi Bung Karno (Indonesia Menggugat)”, Pentas Teater Minikata Gaus dengan karya “IBU”, tari Merak, pembacaan puisi oleh Budi Godot, musik oleh K10 Band, live painting oleh Diyanto dan Circle Community, serta Artist Talk.

Dengan visi untuk mempromosikan apresiasi dan pelestarian seni budaya, Komunitas Lingkaran berharap pameran ini dapat menjadi jembatan bagi pengunjung untuk lebih memahami dan menghargai seni rupa serta mempererat persatuan melalui seni.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan pameran ini dan merayakan kekayaan seni lukis Indonesia bersama kami!

Pameran dibuka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. Kamu tak perlu membayar tiket untuk masuk ke pameran ini alias gratis.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web atau media sosial Komunitas Lingkaran Circle Community Art and Culture Management.*

DetikJabar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.