Panel Survei Indonesia: Pasangan Dendi Suryadi – Alif Turiadi Unggul 53,7 % di Pilbup Kutai Kartanegara
Lembaga Survei Panel Survei Indonesia (PSI) menyampaikan hasil riset terbaru terkait Pemilihan Kepala Daerah Kutai Kartanegara 2024.
Menurut Direktur Eksekutif Panel Survei Indonesia, Mahendra Zaini kepada wartawan pada Kamis, (12/09/2024).
Menyampaikan hasil survei terbaru Panel Survei Indonesia Hasilnya, elektabilitas Mayjend Dendi Suryadi – Alif Turiadi unggul diatas 50 persen.
Disebutkan, survei dilakukan pada 1-10 September 2024. Populasi survei adalah seluruh WNI di Kutai Kartanegara yang punya hak pilih, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1150 responden Margin of error ± 2,89% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari 44 kelurahan, dan 186 desa di Kutai Kartanegara yang terdistribusi secara proporsional.
Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaini mengatakan angka dukungan pemilih untuk pasangan calon Dendi Suryadi dan Alif Turiadi serta pasangan petahana Edi Damansyah dan Rendi Solihin sangat terpaut jauh angka eletabilitas jaraknya. Sementara, kompetitor lain yakni pasangan independen Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais masih tercecer di bawah.
“Data PSI menunjukan persaingan antara Dendi Suryadi-Alif Turiadi serta pasangan petahana Edi Damansyah dan Rendi Solihin Selisih keduanya jauh terpaut dengan Margin of Error. Sedangkan, pasangan independen Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais ada di posisi buncit atau terbawah,” papar Mahendra.
Berdasarkan survei, Disebutkan pasangan Dendi Suryadi -Alif Turiadi memperoleh 53,7%, dan pasangan Edy Damansyah- Rendi Solihin 28,2%, dan pasangan independen Awang Yacoub Luthman dan Ahmad Zais 5,4%. Dan belum memilih sebanyak 12,6%.
“Dari hasil survei Ini membuktikan bahwa jarak elektabilitas yang sangat terpaut jauh antara petahana dan pasangan Dendi Suryadi -Alif Turiadi menjadi sinyal bahaya bagi pasangan Edy Damansyah- Rendi yang notabenenya merupakan petahana,” pungkas Mahendra.
“Edy Damansyah tak bisa memanfaatkan keunggulannya sebagai petahana Bupati Kutai Kartanegara dua periode. Sangat rawan disalip dan dikalahkan oleh Dendi Suryadi -Alif Turiadi. Apalagi pemilih yang belum menentukan pilihan (Undecided Voters) masih di angka 12,6%,” terang Mahendra.
Sementara menurut Pemerhati Politik NU, Rikal Dikri Hasil survei Panel Survei Indonesia juga memaparkan bahwa sebanyak 18 Kecamatan di Kutai Kartanegara suara dukungan kepada Dendi Suryadi – Alif Turiadi merata di angka 50% keatas. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Kukar ingin ada perubahan dalam kepemimpinan di Kutai Kartanegara.
“Selama Edy Damansyah menjabat sebagai Bupati dua periode dianggap gagal dalam memimpin Kutai Kartanegara dan tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah, yang paling penting bagi masyarakat seperti layanan dasar dan aksesibilitas antar wilayah. Kualitas jalan dan jembatan di wilayah permukiman dan akses ke pusat-pusat ekonomi wilayah belum tersedia dengan baik, cakupan layanan air bersih dan energi listrik masih belum sepenuhnya dapat di akses di wilayah-wilayah terpencil,” papar Rikal
Permasalahan Kedua, Tata kelola air yang dibutuhkan petani dan perkebunan di kawasan pertanian. Terdapat Wilayah-wilayah pertanian potensial, belum memiliki tata kelola air yang baik, mulai dari pemanfaatan air permukaan, Air tanah dan manajemen jaringan irigasi yang masih belum berjalan dengan optimal.
Permasalahan Ketiga, Ketersediaan Sekolah Menengah Atas dan sederajat. Jumlah penduduk yang masih bersekolah di tingkat SMP/sederajat sebanyak 35.434 orang, Sedangkan SMA/Sederajat sebanyak 28,824 orang sehingga diperkirakan terdapat lebih dari enam ribu siswa yang tidak tertampung di tingkat SMA/Sederajat di wilayah Kutai Kartanegara.
“Dan terakhir layanan kesehatan yang minim dan belum optimalnya layanan Puskesmas disetiap desa, dukungan sarana prasarana kesehatan dan pengembangan pembangunan rumah sakit umum di Kecamatan,” pungkasnya.