Survei GRC: Elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 62,4 %, Unggul Jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin

0
231

Survei GRC: Elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 62,4 %, Unggul Jauh dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah akan diikuti oleh Dua pasangan calon, yaitu Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Menjelang pilkada yang dijadwalkan pada 27 November 2024, Direktur Riset Data dari Geopolitik Research Center (GRC), M. Sutisna menyatakan bahwa sangat penting untuk memahami preferensi politik masyarakat di Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pandangan serta harapan masyarakat terhadap kedua pasangan calon. kata Direktur Riset Data Geopolitik Research Center (GRC), M. Sutisna kepada wartawan pada Jumat, (27/09/2024).

Hasil Survei menunjukkan bahwa pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi unggul signifikan dibandingkan dengan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

Temuan ini didasarkan pada analisis terhadap berbagai segmen generasi yang berbeda, yang dapat memberikan gambaran lebih lengkap mengenai dukungan politik di provinsi ini.

Berikut adalah rincian dari hasil Survei GRC terkait pilihan responden terhadap Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur :

1. Pre-Boomers dan Baby Boomers: Di kalangan responden yang termasuk dalam kelompok ini, Sebanyak 18,2 % dari total responden memberikan suara. Di antara mereka sebanyak 8,4% memilih pasangan Andika-Hendrar, Sementara sebanyak 5,4 % memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin, dan 4,4 % tidak memberikan suara. Hasil ini menunjukkan Bahwa meskipun generasi yang lebih tua cenderung lebih Konservatif, Dukungan terhadap Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tetap signifikan.

2. Generasi X : Dari segmen ini, yang berjumlah 28,3 % dari total responden, Dukungan terhadap pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 15,6 %. Sementara itu sebanyak 7,4 % memilih Ahmad Luthfi-Taj Yasin, dan 5,3 % Tidak memilih. Dukungan ini mencerminkan Bahwa Generasi X, yang umumnya lebih Mapan, memiliki preferensi yang lebih kuat terhadap pasangan yang dianggap membawa perubahan dan inovasi.

3. Generasi Milenial : Di antara generasi milenial yang berjumlah 32,5 % dukungan terhadap Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 19,1%, Dengan Ahmad Luthfi-Taj Yasin mendapatkan sebanyak 11,2 %. Hanya 2,2 % yang memilih untuk tidak memberikan suara. Hasil ini menunjukkan bahwa Generasi Muda lebih terbuka terhadap calon yang menawarkan visi yang lebih segar dan berani.

4. Generasi Z : Dari Segmen ini, Yang berjumlah 20,8 % Dukungan untuk Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 14,4 %. Sementara Ahmad Luthfi-Taj Yasin hanya mendapatkan sebanyak 3,1% dan 3,3% Tidak memberikan suara. Generasi Z, yang baru mulai terlibat dalam politik menunjukkan kecenderungan untuk mendukung calon yang terlihat lebih Progresif dan Relevan dengan isu-isu yang mereka pedulikan.

Secara keseluruhan, Tingkat keterpilihan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi mencapai 57,5 %, Sedangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin hanya mendapatkan sebesar 27,1%. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Jawa Tengah lebih percaya pada pasangan Andika Perkasa-Hendrar Ptihadi untuk memimpin Provinsi ini. Selain itu, sebanyak 15,4 % responden menyatakan Tidak Memilih, yang bisa mencerminkan ketidakpuasan atau ketidakpastian terhadap Kedua pasangan.

“Salah satu aspek penting dari survei ini adalah mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan kedua pasangan calon dalam memimpin provinsi dan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat. Hasil Survei menunjukkan bahwa hampir sebanyak 60,1% responden mempercayai Andika Perkasa-Hendrar Prihadi untuk memimpin dan memberikan perubahan yang diharapkan, Sementara 28,6 % masih percaya kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Sebanyak 11,3 % responden tidak memberikan jawaban atau merasa tidak percaya terhadap kedua pasangan. Ini menunjukkan bahwa Andika-Hendrar dipandang sebagai pasangan yang lebih mampu memenuhi harapan masyarakat,” papar Sutisna.

Selain itu, Survei ini juga mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahmad Luthfi selama menjabat sebagai Kapolda Jawa Tengah dari tahun 2020 hingga 2024. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 60,6% responden tidak puas dengan kepemimpinannya, Sementara 27,8 % menyatakan Puas dan sebanyak 11,6 % Tidak Menjawab. Penilaian ini mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor, Termasuk Keamanan dan Penanganan Isu-isu sosial yang terjadi selama masa jabatannya.

Untuk Taj Yasin, Yang menjabat sebagai Wakil Gubernur, Approval rating menunjukkan sebanyak 51,7 % responden Tidak Puas dengan kinerjanya. Sebaliknya sebanyak 28,9 % Merasa Puas dan 19,4 % Tidak Menjawab. Hasil ini menggambarkan tantangan yang dihadapi Taj Yasin dalam meningkatkan Citra dan Kinerjanya di mata publik.

Selanjutnya dalam Analisis menggunakan pertanyaan Tertutup, Hasil menunjukkan Bahwa jika pemilihan dilakukan hari ini, Pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dipilih oleh 62,4 % Responden, Sementara Ahmad Luthfi-Taj Yasin hanya memperoleh 30,2 %. Sebanyak 7,4 % responden menyatakan Tidak Memilih. Angka-angka ini menandakan dominasi yang jelas dari pasangan Andika Perkasa-Hendrar dalam opini publik saat ini.

Survei ini dilaksanakan pada periode 9 hingga 21 September 2024, Dengan populasi yang terdiri dari warga Provinsi Jawa Tengah. Jumlah Responden mencapai 1.800 Orang dari Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Tengah yang berjumlah 28.427.616 Jiwa. Responden tersebar secara Proporsional di 29 Kabupaten dan 6 Kota di Provinsi Jawa Tengah. Metode survei yang digunakan adalah Multistage Random Sampling, Dengan Margin of Error sebesar +/- 2,31% pada tingkat kepercayaan 95 %. Pengambilan Data dilakukan melalui wawancara Tatap Muka, yang memungkinkan Peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan mendalam.

Menurut Sutisna, rendahnya Elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin memiliki korelasi kuat dengan Approval rating Ahmad Luthfi selama menjabat sebagai Wakapolda dan kemudian Kapolda Jawa Tengah. Masyarakat sudah mengevaluasi kinerja Ahmad Luthfi selama Enam tahun dan memberikan penilaian berdasarkan hasil tersebut. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Tengah cukup kritis dan cerdas dalam mengevaluasi calon pemimpin mereka.

“Rendahnya Elektabilitas Pasangan tersebut berkaitan dengan Approval rating Taj Yasin, yang tercatat di bawah 50 % sebagai Petahana. Hal ini menunjukkan Bahwa meskipun keduanya telah menjabat di posisi penting, Penilaian publik terhadap mereka tidak selalu positif dan masih ada tantangan besar yang harus dihadapi untuk meningkatkan citra serta dukungan dari masyarakat,” tutup Sutisna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.