Prestasi Kang DM dan Farhan, Bukan Hasil Ujug-Ujug
Catatan : Imam Wahyudi (iW)
HASIL akhir Pilkada Serentak 2024, sejatinya bukan serta-merta dan ujug-ujug. Apalagi bersifat seketika atau instan. Ia butuh proses panjang dan berkelanjutan hingga do’a dipanjatkan.
Itu pula yang berlaku pada diri Dedi Mulyadi (DM) dan Muhammad Farhan. Kang DM di pentas Pilgub Jabar dan Farhan di arena Pilwalkot Bandung. Sebatas sampel dari arena Pilkada Serentak 2024 yang meliputi 545 daerah se-Indonesia.
Kang DM yang berpasangan Erwan Setiawan unggul dalam quick count (hitung cepat). Per hari ini pk 12.00 wib, paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar ini meraup suara terbanyak setara 61,24%. Sementara Farhan bersama Erwin, paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung memimpin hitung cepat sekira 45,11%. Dalam beberapa pekan terakhir, keduanya sudah lebih dulu unggul tingkat popularitas dan elektabilitas (keterpilihan).
Hasil hitung cepat itu merupakan angka prediktif. Hal serupa seharusnya dilakukan KPU dalam rangka transparansi publik. KPU sebagai penyelenggara akan mengumumkan hasil pilkada Serentak 2024 pada spasi waktu hingga 16 Desember mendatang. Setelah proses penghitungan dan rekapitulasi suara secara manual dan berjenjang.
Angka prediktif dari quick count diprakirakan tak akan bergeser jauh atau jauh berbeda dengan hasil akhir KPU. Lantaran selisih yang lebih dari cukup di atas margin error (batas kesalahan) hingga 5%.
Kang DM – Erwan unggul 61,24% berbanding paslon Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie (19,41%), Acep Adang – Gitalis Dwi (10,25%) dan Jeje – Ronal (9,10,%). Demikian pula Farhan – Erwin di Kota Bandung dengan hasil sementara 45,11%. Mengungguli tiga kandidat lainnya. Paslon Haru Suandharu – Dhani Wirianata 35,77%, Arfi – Yena 11,83% dan Dandan – Arif 7,30%.
***
Kang DM dan Farhan sudah lebih awal melangkah, sebelum pergelaran Pilkada Serentak 2024. Keduanya melakukan solo run secara sinambung, demi kejaran predikat kepala daerah. Kang DM untuk calon Gubernur Jabar dan Farhan menuju kursi Wali Kota Bandung. Bahkan sebelum beroleh pasangan masing-masing.
Tampak berbeda dengan paslon lain yang baru menggeliat belakangan. Utamanya pascaputusan Mahkamah Konstitusi no. 60 tertanggal 20 Agustus 2024 tentang Ambang Batas Pencalonan Kepala Daerah di Pilkada. Memungkinkan prasyarat dengan kisaran 6,5 – 10%, termasuk parpol nonparlemen. Praktis mendrop Undang-undang 10/2016 tentang Pilkada (pasal 40, ayat 1) sebagai inkonstitusional bersyarat.
Kang DM yang pernah menjabat Bupati Purwakarta dua periode (2008-2018) menabung popularitas lewat laman YouTube. Media sosial audio visual yang kian menjadi keseharian di era mutahir teknologi informasi dan digitalisasi.
Lazimnya konten pansos (panjat sosial -pen). Berbeda yang dilakukan Kang DM. Semula, tak lebih dari mengunggah kegiatan di YouTube. Berupa rekaman perjalanan dan tentang kehidupan masyarakat lapis bawah yang butuh perhatian. Menginspirasi dedikasi Dedi Mulyadi. Potret original, tak kenal kata gimmick (trik) atau setting.
Ber-YouTube sejak awal 2020, saat baru setahun kinerja di DPR RI. Tak dinyana, dalam dua tahun berselancar di medsos itu — terekam sekira 3 juta subscribers. Jumlah cukup fantastis yang dimaknai sebagai respons positif terhadap figur Kang DM. Hingga kini sudah 1.898 tayangan video YouTube dengan 623,1 juta kali ditonton.
Kang DM kian moncer, saat meraup suara terbanyak sejagat Indonesia pada Pileg 2024. Sebanyak 355.710 suara yang mengantarkan ke kursi parlemen nasional untuk periode kedua. Kang DM tak cuma menguasai basis dukungan di dapil Jabar-VII yang meliputi Kabupaten Purwakarta, Karawang dan Bekasi.
Kursi DPR RI praktis ditinggalkan. Fokus menggarap kejaran posisi Jabar-1. Berpasangan Erwan Setiawan, tekad itu sudah mulai tampak wujudnya. Unggul hitung cepat 61,24% dari daftar pemilih tetap (DPT) 35,9 juta jiwa. Meliputi 37.835 TPS yang tersebar di 27 kabupaten/kota se-Jabar.
***
MENARIK pula menyimak perjalanan Farhan menuju kursi Wali Kota Bandung. Tentu, sebelum berpartner dengan Erwin sebagai calon wakilnya.
Keduanya lebih dulu nyaleg 2024 sebagai petahana. Farhan ke DPR RI dapil Jabar-1 (Kota Bandung dan Cimahi), sementara Erwin untuk DPRD Kota Bandung. Keduanya gagal, tapi justru menjadi bekal kontestasi Pilwalkot Bandung 2024.
Farhan – Erwin mendulang suara setara 45,11%. Raihan dari DPT Kota Bandung sekira 1,8 juta pemilih. Mencakup 3.590 TPS di 30 kecamatan, termasuk 151 kelurahan. Meski masih angka prediktif, namun selisih cukup jauh dibanding tiga paslon lainnya. Hasil quick count, paslon Haru Suandharu – Dhani 35,77%, Arfi – Yena Ma’soem 11,83% dan Dandan – Arif 7,30%.
Farhan tampak fokus untuk kejaran harapannya. Debutan caleg 2019, Farhan meraih kursi DPR RI. Dalam monitoring penulis, Farhan senantiasa berada di lapangan kontestasi — bahkan hingga dinihari. Utamanya di hari-hari terakhir, jelang pemilihan.
Berlatar awak panggung, Farhan tak pelak lagi berbasis komunitas seniman di Kota Bandung. Itu pula bekalnya untuk melangkah ke Pilwalkot Bandung.
Dalam kapasitas anggota DPR RI, Farhan kerap menabur pesan di papan reklame. Tak cuma ucapan Selamat hari peringatan nasional hingga Idul Fitri. Selalu mencantumkan Calon Wali Kota Bandung 2024 di bawah namanya.
Karuan hingga sebelum proses Pilpres 2024, Farhan sudah kerap disapa Calon Wali Kota Bandung. Jauh sebelum proses pilkada hingga mendapatkan pasangan calon wakilnya. Tak kecuali pergaulan komunitas Persib, klub sepakbola kebanggaan Kota Bandung. Farhan pernah menjadi bagian dari pimpinan kelola Persib, termasuk siaran radio Bobotoh-FM.
***
FOKUS adalah kata kunci sukses dari kedua figur di atas. Kang DM tak kenal lelah berselancar lewat jalur darat dan udara di coverage area Jawa Barat yang luas. Juga Farhan yang senantiasa berbingkai asa Kota Bandung.
Langkah-langkah kecil keduanya hingga menggumpal bekal. Saatnya tiba di pelabuhan terakhir. Loncatan harapan dalam genggaman. Merenah (sesuai) kejaran. Reugreug hate (bhs Sunda -pen), hati dan pikiran dalam kebahagian dan ketenangan.
Kang DM sebagai Gubernur Jawa Barat dan Farhan di kursi Wali Kota Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat. Menunggu saat pelantikan, menanti titian prestasi gawe dan gebrakan program pembangunan kawasan. Cag..!!***
– jurnalis senior di bandung