Seni lukis dan ekspresi kebebasan,.

0
193
Pelukis AR Tanjung (foto. Edy/Sukabumi)

Seni lukis dan ekspresi kebebasan,.

Membuka lembaran lama,..
Saat “raja jawa” masih bertajuk
Sederhana,
Banyak orang yang terpesona,.
Jujur, merakyat dan kerja nyata,.
Sampai seorang teman berkata;
Sudah begitu paripurna kah
Negeri kita?
Sampai suara seniman dan budayawan
Berada dalam nada yang sama,
Diam seribu bahasa,.
Atau teriak,.
Waspadai orba jilid dua..!!

Waktu terus berjalan,.
Dan negeri ini terkoyak pelan-pelan,
Pengkultusan jadi lagu kebangsaan,
Tidak pilih “raja jawa”,
Berati bukan Indonesia,.
Tidak pilih ” raja jawa”,
Berati anti Pancasila,

Lalu roda berputar,.
Secepat roda roda tronton
Yang wara wiri melintasi dan
Merusak jalan,.
Atas nama pembangunan,.

Yang dulu adalah kita,.
Sekarang sudah jadi aku dan kamu,.
Maka bangsa ini pun
Kembali terkoyak makin dalam,.

Sampai sebuah karya seni lukis dianggap vulgar,
Hanya karena dianggap punya kemiripan,
Lupa kalau yang suka main mirip2an itu siapa?
Lupa kalau demokrasi itu,
Jangan sampai membatasi sebuah ekspresi,
Ah..
Jangan-jangan sebuah puisi pun
Nanti,.
Isinya harus puja dan puji..
Cag ah..

Rita Roeslan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.