Anggota DPR dengan KPK Beda Persepsi Perkara CSR Bank Indonesia
PRIBUMINEWS.CO.ID – Penyidikan kasus korupsi CSR di Bank Indonesia (BI) saat ini tengah digencarkan KPK. Anggota DPR Komisi XI pun dipanggil untuk dimintai keterangan.
Dalam perkara ini, KPK juga telah melakukan penggeledahan pada Senin (16/12) malam. Salah satu lokasi yang digeledah ialah ruang kerja Gubernur Bank Indonesia.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Rudi Setiawan mengatakan ada sejumlah bukti yang disita penyidik KPK dari kegiatan tersebut. Bukti itu dari dokumen hingga barang elektronik.
“Beberapa dokumen kita temukan, beberapa barang-barang alat bukti elektronik kita juga amankan. Dokumen terkait berapa besaran CSR-nya, siapa-siapa yang menerima dan sebagainya tentunya itu yang kita cari,” ucapnya di gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Anggota DPR Ngaku Semua Dapat CSR BI, KPK Bilang Masalahnya Bukan Itu
KPK Panggil Anggota DPR
KPK memanggil anggota DPR RI terkait kasus tersebut. Anggota DPR RI yang dipanggil adalah Heri Gunawan (HG) dan Satori (ST) sebagai saksi.
“Hari Jumat (27/12), KPK menjadwalkan pemeriksaan terkait dugaan TPK dana CSR di Bank Indonesia,” kata jubir KPK, Tessa Mahardhika, dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (27/12/2024)
“(Dipanggil) HG anggota DPR RI, ST anggota DPR RI,” katanya.
Satori Akui Seluruh Anggota Komisi XI Dapat CSR
Foto: Ari Saputra (detikNews)
Usai dimintai keterangan, Satori mengaku menggunakan dana CSR BI untuk kegiatannya di dapil. Dia mengatakan sosialisasi itu merupakan program.
“Programnya? Programnya kegiatan untuk sosialisasi di dapil,” kata Satori di gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/12/2024). Satori ditanyai terkait bentuk program CSR BI tersebut.
Satori mengatakan dana CSR itu mengalir melalui yayasan. Dia juga menyebut semua anggota Komisi XI menerima program itu.
“Semuanya sih, semua anggota Komisi XI programnya itu dapat. Bukan, bukan kita aja,” kata dia.
Satori juga menegaskan tidak ada uang suap terkait hal tersebut. Dia berjanji akan mengikuti semua proses yang ada secara kooperatif.
“Nggak ada, nggak ada uang suap itu,” kata Satori.
“Kita sebagai warga negara mengikuti tetap prosedur yang akan dilakukan oleh penyidik. Insyaallah saya akan kooperatif,” tambahnya.
Sumber: detikNews