ISRAEL TAKLUK, NETANYAHU SAKIT JIWA, PALESTINE MERDEKA !!!

0
51
Dr Memet Hakim/and

ISRAEL TAKLUK, NETANYAHU SAKIT JIWA, PALESTINE MERDEKA !!!

Memet Hakim
Pengamat Sosial, Dewan Penasihat APIB & APP TNI

Menyimak perang antara Israel dan Palestina, bukanlah perang antara Negara dan teroris, akan tetapi perang antara Negara penjajah dan yang dijajah. Palestina sedang berjuang melawan bangsa Yahudi yang telah mencaplok negaranya untuk dijadikan Negara Israel. Israel sampai saat ini selalu menekan dan memperlakukan bangsa Palestina sebagai teroris, sejak berdirinya Israel, mereka tiada henti memperluas wilayah dan membunuh, menyiksa warga Israel yang menentangnya. Mirip saat Bangsa Indonesia berjuang supaya menjadi bangsa Indonesia yang Merdeka dan berdaulat penuh.

Pertukaran sandera dan tahanan Israel dan Palestina telah 4 kali dilakukan secara bertahap, tetapi Israel dibawah kepemimpinan Netanyahu, selalu mencoba untuk mencari celah melanggar perjanjian yang telah disepakati. Setiap penyerahan sandera Israel oleh Palestina Netanyahu selalu berkomentar tidak puas dan pada intinya selalu menyerang dan merendahkan atau menghina Palestina, tetapi Hamas tidak menanggapinya dan bahkan memperlihatkan bahwa Hamas lebih baik dan bermoral di banding Israel di dalam memperlakukan sandera. Perilaku Israel yang melakukan kekejaman, amoral dan sangat merendahkan tahanan Palestina ini telah merubah pandangan warga dunia, siapa sebenarnya yang menjadi teroris.

Melihat perilaku Netanyahu terindikasi menderita gangguan jiwa seperti halnya banyak tentara Israel yang ogah turun perang melawan Hamas. Nah dapatlah dibayangkan bagaimana kondisi Israel dipimpin oleh penderita gangguan jiwa, sepertyi tidak punya malu, sering berbohong, menipu dan menyerang sampai melakukan pembunuhan dan genosida.

Belanda dulu dapat menjadi kuat, karena dibantu oleh bangsa Indonesia yang berkhianat dan ikut menikmati dalam pe nindasan terhadap bangsa dan negerinya. Begitu juga di Palestina Israel seringkali menggunakan kaki tangannya warga Palestina yang siap mendukung Israel walau harus berkhianat. Masih banyak warga Palestina yang bersedia bekerja sama dengan Israel dan menganggap bahwa Israel adah majikannya. Oleh karena itu Israel semakin kuat dan selalu mengintimidasi bangsa Palestina.

Kemenangan Palestina selama 15 bulan di Gaza setelah membuktikan bahwa Hamas dapat mengendalikan Israel saat gencatan senjata. Diperkirakan lebih dari 60.000 orang terbunuh di Jalur Gaza dari Oktober 2023 hingga Juni 2024. Lebih dari 110.000 warga Palestina terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza (Republika. 18.01,2025). Hamas tidak sendirian, dibantu oleh para milisi di dalam Palestina sendiri dan dari luar seperti dari Hizbullah dari Libanon, Houthy dari Yaman. Bantuan dari negara Yaman, Libanon, Iran, Turki, Rusia bahkan dari Korea Utara juga ada. Banyak negara bersimpati pada Palestina dan mendukung untul Merdeka.

Netanyahu masih bisa berkata Israel Menang, walau kalah, masih bisa mengancam Hamas dan masih memiliki keinginan menguasai Palestina di Tepi Barat, padahal sudah kalah banyak. Netanyahu memang bukan pemimpin perang yang unggul, menghadapi Hamas saja mengalami kekalahan, masih mencari musuh lain seperti Libanon. Yaman, Iran, dll, sehingga Israel diserbu oleh banyak pihak. Amerika dan negara sekutu lainnya, praktis tidak dapat membantu. Banyak personal pasukan Amerika dan sekutunya yang tewas disana. Netanyahu memang membawa Israel menjadi hancur.

Negara Israel melawan sebuah Ormas, sepertinya tidak punya kekuatan jika tidak dibantu Amerika, Amerika saat ini sedang bangkrut, dalam kondisi sulit, untuk membantu dirinya sediri sudah sulit apalagi membantu negara lain. Musibah kebakaran dan krisis moneter membuat AS menjadi lemah, walau suaranya masih keras. Kondisi ini sama dengan kondisi Israel yang lemah akan tetapiseolah masih garang.
Polisi dan tentara Israel memiliki keunggulan di dalam membunuh orang tua, Wanita dan anak-anak yang tidak berdaya, tapi menjadi ciut manakala menghadapi pasukan sekelas Al Qassam, bahkan tidak sedikit yang ngompol.

Israel selalu berteriak lantang, rupanya merasa di dukung oleh AS, jadi sekarang dunia dapat melihat teroris sebenarrnya itu para pemimpin negara Israel dan Amerika. Sebagian rakyat dinegara tersebut ini hidup tentram dan damai, akan tetapi pemimpinnya tidak. AS yang merasa jadi polisi dunia, ingin memindahkan penduduk Palestina keluar dari negaranya, hanya karena inin membantu Israel, ini suatu pikiran konyol. Mengapa tidak Warga Israel saja yang dipindahkan ke Amerika ? membentuk provinsi khusus untuk orang Yahudi dari Israel ? Pikiran ini oasti lebih baik muntuk keamanan dunia. Atau bisa saja diberi suatu pula untuk dijadikan negara Israel, dibawah komando AS.

Netanyahu inin agar Palestina tidak diberi ruang untuk hidup, apalagi Merdeka penuh, Israel ingin tetap mengontrol Palestina sebagai negara jajahannya, tentu saja Palestina tidak mau, mereka mau Merdeka, Israel yang harus pergi dari tanah Palestina.

Palestina harus segera memproklamirkan Kemerdekaannya kembali, tanpa campur tangan negara lain, termasuk Israel. Telah ada 146 negara (75.6 %) yang tergabung di PBB mengakui dan mendukung Palestina Merdeka dari total 193 negara termasuk 25 negara (12.9%) abstain, jadi hanya ada 22 negara (11.6 %) saja yang tidak setuju. Artinya Palestina sudah waktunya Merdeka penuh. Negara AS, Israel dan sekutunya yang tidak mendukung, dapat diabaikan saja. Oleh karena itu Palestina harus membuat suatu pemerintahan yang kuat dan bersih dari pengarus Israel.

Keputusan ICC (International Criminal Court) yang berpusat di Den Haag, Belanda telah memutuskan Netanyahu bersalah terhadap genosisa yang dilakukannya, sekarang Netanyahu telah menjadi buronan ICC, walau AS habis-habisan membelanya.

Indonesia pernah memiliki presiden dengan karakter seperti Netanyahu yakni, tidak punya malu, amoral dan gemar membunuh rakyatnya sendiri yang dianggap berseberangan sikap dan bahkan dinobatkan sebagai korupto level dunia. Diakhir hidupnya penuh kegelisahan, kehinaan dan berbagai predikat buruk lainnya.

Milisi Hizbullah, Houthy, Negara Libanon, Yaman, Iran, Turki, Rusia, Indonesia dll telah menujukkan solideritasnya untuk membantu Palestina Merdeka, semoga Hamas dan laskar lainnya bersatu dan membentuk pemerintahan Palestina Baru yang bebas dari pengaruh Israel.

Bandung, 02 Februari 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.