KUNTO JADI KASAD ATAU WAKIL PANGLIMA TNI ?

0
459

KUNTO JADI KASAD ATAU WAKIL PANGLIMA TNI ?

Oleh Memet Hakim, Pengamat Sosial

Dewan Penasihat Aliansi Profesional Bangkit & Aliansi Pejuang dan Purnawirawan TNI

Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Pangkowilgab 1, batal masuk kotak yang kedua kalinya, entah mengapa ada mantan petinggi tidak suka padanya. Padahal ybs adalah putra Siliwangi yang sangat loyal pada negara dan dicintai rakyat dimana saja ditempatkan. Tidak salah jika Maung Siliwangi ini begitu mendapat simpati dari publik, manakala ada yang berniat menyakitinya. Menurut beberapa sumber Prabowo tidak mengetahui adanya mutasi ini, jadi memerintahkan langsung agar mutasinya dibatalkan, artinya ada orang lain yang posisinya lebih tinggi dari panglima TNI yang intervensi.

Mutasi di TNI adalah masalah biasa, akan tetapi memindahkan Kunto ke posisi kotak tentu tidak diharapkan oleh publik. Pantasnya Kunto dimutasi menggantikan KASAD  atau wakil panglima TNI misalnya, publik akan diyakini akan senang dan diterima dengan suka cita. KASAD sekarang dikenal luas sebagai mantan Komandan Kostrad yang juga mantunya Luhut Binsar Panjaitan sang loyalis Jokowi dan oligarki, sedang Panglima TNI dikenal sebagai salah satu anggota geng Solo, yang dianggap sudah lepas dari pengaruh Jokowi, rupanya masih belum sepenuhnya bisa lepas.

Yang mengherankan mengapa setingkat Panglima TNI dan KASAD bisa melakukan hal seperti itu, padahal keduanya diyakini mengetahui bahwa panglima tertinggi itu adalah presiden Prabowo yang juga sebagai jendral purnawirawan. Nah jika benar Jokowi masih dapat mengintervensi TNI, tentu Kepolisian lebih mudah dimasuki, apalagi Kementerian yang masih dikuasai orang-orangnya Jokowi. Jokowi masih terus cawe-cawe serasa masih menjadi presiden, memalukan memang. Ini merupakan indikasi adanya upaya pembusukan dari dalam, Prabowo harus lebih tegas agar programnya dapat berjalan dengan baik.

Jokowi telah diberi “gelar kehormatan” oleh mahasiswa sebagai 1. The King of Lip Service dari BEM UI, 2. Juara Umum Inkonsistensi dari Aliansi Mahasiswa Bergerak UGM, 3. The King of Pura-Pura Tidak Paham dari BEM UMY, 4. Bapak Oligarki Indonesia oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (BEM STHI), 5. Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa & (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM). Semua gelar yang diberikan merupakan gelar negatif, artinya Jokowi telah memiliki gambaran buruk dikalangan mahasiswa dan juga publik pada umumnya.

Jokowi masih memiliki dana yang tidak terbatas untuk mengalahkan siapa saja yang dianggap lawannya. Jokowi yang dikenal miskin dan sederhana dahulu, setelah menjadi presiden 10 tahun telah menjelma menjadi orang kaya di Indonesia. Itulah sebabnya Jokowi masih sanggup mendanai berbagai aktivitas termasuk mendatangkan dan minta perlidungan preman. Jokowi seolah tidak mempercayai Paspampres lagi yang mengawalnya, bukankah ini merupakan tamparan juga buat TNI ?

Mutasi di TNI telah menjadi pembicaraan publik dan ramai dibahas di youtube dan media sosial, hendaknya menjadi pelajaran yang baik agar TNI tidak menjadi “alat kekuasaan Jokowi ataupun siapapun”. TNI bersama rakyat harus menjaga kepentingan rakyat dan setia pada Negara, jangan sampai dapat diobok-obok oleh siapapun termasuk Jokowi.

Sebaiknya TNI dapat melakukan bersih-bersih lingkungan, dimulai dari bersih-bersih dari pengaruh Jokowi yang masih ingin melanjutkan kekuasaannya, agar tetap menjadi tentara professional setia pada Negara & Bangsa Indonesia.

Bandung, 02 Mei 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.